RuangLingkup, Prinsip, dan Macamnya. 29 September 2021 10.55 PM · Bacaan 4 menit. Liputan6.com, Jakarta Apa itu muamalah merupakan salah satu cabang ilmu dalam Islam. Setiap manusia memerlukan muamalah dalam kehidupan sosialnya. Apa itu muamalah membantu mengatur aktivitas sosial masyarakat. Apa itu muamalah dipelajari dalam ilmu DasarPengklasifikasian Makhluk Hidup. Dasar klasifikasi makhluk hidup bisa dilihat dari ciri fisik, morfologi, anatomi, unsur biokimia yang ada di dalam tubuh, dan manfaat. Masing-masing ciri tersebut akan digunakan untuk mengelompokkan suatu organisme yang memiliki kemiripan. Dengan demikian, akan lebih mudah dalam mempelajarinya. Suratmerupakan alat komunikasi yang dimanfaatkan untuk memberitahukan informasi dari kubu satu ke kubu lain. Secara rinci menurut Agus Sugiarto (2005:2), pengertian surat adalah instrumen untuk penyampaian pesan dari ke kubu lain dengan syarat tertentu seperti pemakaian kertas, pemakaian bentuk, adanya notasi & kode, menggunakan bahasa PengertianFile Menurut Para Ahli.McLeod (Pearson) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan file adalah koleksi rekaman (record) yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, seperti satu file dari seluruh rekaman (record) yang berisi bidang kode-kode mata kuliah dan namanya.Selain pengertian dari McLeod (Pearson) tersebut, beberapa ContohSurat Keterangan Gadai Kebun. 4 August 2022; Apakah Gadai Tanah Termasuk Riba. 4 August 2022; Apakah Bisa Gadai Bpkb Motor Pajak Mati Di Pegadaian. 4 August 2022; Apa Hukumnya Gadai Motor. 4 August 2022; Apa Yang Dimaksud Dengan Tanah Guntai Dan Gadai Tanah. 4 August 2022; Topik. Cicilan (1165) Gadai (1406) Komparasi (15) AVWNJq. - Surat undangan merupakan surat yang ditulis untuk mengundang orang ke acara tertentu. Bisa berupa formal maupun informal. Surat undangan dapat ditulis individu atau organisasi. Tujuan surat undangan untuk mengatur jumlah posisi para tamu beberapa hari sebelum tanggal buku Pedoman Surat-Menyurat 1985 oleh Maman Sumantri dan kawan-kawan, surat undangan adalah surat pemberitahuan yang meminta pihak lain untuk datang pada waktu, tempat, dan acara yang telah ditentukan. Surat undangan biasanya dibuat dalam jumlah banyak. Proses pembuatannya dapat dikerjakan dengan cara distensil. Sehingga pihak yang membuat undangan cukup menuliskan alamat orang atau pihak yang dituju. Mengingat jumlah undangan yang banyak, penandatanagan surat undangan seperti itu dapat dikerjakan dengan cap tangan. Sehingga mempercepat pembuatan undangan. Baca juga Struktur Fisik Puisi Karawang Bekasi dan Surat dari IbuJenis-jenis surat undangan Berdasarkan buku Mail Merge Solusi Praktis untuk Surat-Surat Bisnis 2007 oleh A Fauzi, dilihat dari fungsinya ada tiga jenis surat undangan, sebagai berikut Surat undangan pribadi tidak resmi Surat undangan pribadi adalah surat permohonan untuk menghadiri acara kekerabatan atau perhelatan keluarga. Misalnya undangan khitanan, pesta ulang tahun, pernikahan, dan lainnya. Surat undangan pribadi, biasanya mengatasnamakan perorangan yang ditujukan kepada perorangan untuk kepentingan perorangan. Surat undangan setengah resmi Surat undangan setengah resmi merupakan undangan yang mengatasnamakan perorangan yang ditujukan ke perorangan maupun instansi atau organisasi. Contoh undangan setengah resmi, seperti undangan rapat keluarga, syukuran, rapat RT atau rapat pemuda, dan lainnya. Baca juga Contoh Surat Lamaran Pekerjaan Pengertian Klausa Menurut Beberapa AhliRusmajiH. AlwiChaerArifinCiri-Ciri KlausaUnsur – Unsur KlausaJenis-Jenis Klausa1. Jenis Klausa Berdasarkan Strukturnyaa. Klausa Bebasb. Klausa Terikat2. Jenis Klausa Berdasarkan Fungsinya a. Unsur Pengisi Fungsi Subjekb. Unsur Pengisi Fungsi Predikatc. Unsur Pengisi Fungsi Objekd. Unsur Pengisi Fungsi Pelengkape. Unsur Pengisi Fungsi Keterangan3. Jenis Klausa Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya a. Klausa Lengkapb. Klausa Tidak Lengkap4. Jenis Klausa Berdasarkan Kata Negatifnya a. Klausa Negatifb. Klausa Positif5. Jenis Klausa Berdasarkan Unsur Yang Menjadi Predikat a. Klausa Verbal b. Klausa Transitifc. Klausa Nominald. Klausa Adjektiva e. Klausa Preporsisional Supaya mendapatkan tulisan yang bagus dan mudah dipahami pembaca, kita perlu memahami struktur penyusunan paragraf yang baik. Ada banyak ragam penyusunan kalimat, salah satu yang sering kita temui adalah klausa. Pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang klausa yang meliputi pengertian klausa, lalu ciri-ciri klausa, jenisnya klausa, dan contoh klausa. Simak selengkapnya! Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM] Pengertian Klausa Menurut Beberapa Ahli Klausa adalah penggabungan kata yang terdiri atas subjek dan predikat. Contoh klausa Ibu memasak tersusun dari Subjek dan Predikat. Biasanya, klausa dilengkapi dengan objek, pelengkap, dan keterangan. Sehingga, bisa ditarik kesimpulan bahwa klausa lebih lengkap dibandingkan dengan frasa. Akan tetapi, klausa belum menjadi sebuah kalimat karena tidak mempunyai intonasi akhir. Berikut pengertian klausa menurut para ahli Rusmaji Menurut Rusmaji, klausa merupakan unsur kalimat, sebab sebagian besar kalimat itu terdiri dari dua unsur klausa. H. Alwi Menurut H. Alwi, klausa adalah satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih dan mengandung unsur predikasi. Chaer Menurut Chaer, klausa merupakan satuan sintaksis yang bersifat predikatif. Artinya adalah didalam satuan atau konstruksi itu terdapat sebuah predikat, bila dalam satuan itu tidak terdapat predikat, maka satuan itu bukan sebuah klausa Chaer,2009150. Arifin Menurut pendapat Arifin 200834, klausa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat. Klausa atau gabungan kata itu berpotensi menjadi kalimat. Baca Juga Penggunaan Kata Di Yang Benar Ciri-Ciri Klausa Ciri-ciri klausa yang dapat membedakannya dengan frasa diantaranya Memiliki satu jenis predikat Tidak memiliki intonasi akhir Jika ditambah dengan intonasi akhir maka akan menjadi sebuah kalimat Klausa termasuk dalam bagian dari kalimat plural Memiliki subjek secara tertulis atau tidak secara tertulis Unsur – Unsur Klausa Secara umum, klausa dibedakan menjadi 2, yaitu unsur inti dan tidak inti. Unsur inti klausa adalah subjek S dan predikat P Unsur yang bukan inti klausa adalah objek O, pelengkap Pel, keterangan K. Jenis-Jenis Klausa Pengertian klausa dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi, struktur, kelengkapan unsurnya, dan kata negatifnya. Di bawah akan dijelaskan lebih rinci jenis klausa dan contohnya. 1. Jenis Klausa Berdasarkan Strukturnya Berdasarkan strukturnya, macam-macam klausa dibagi menjadi dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa terikat. a. Klausa Bebas Klausa bebas merupakan jenis klausa yang mempunyai unsur-unsur yang lengkap sehingga memiliki kemungkinan untuk menjadi kalimat utama, yaitu kalimat yang mempunyai subjek dan predikat. Klausa jenis ini dapat berdiri sendiri dan tidak menggunakan konjungsi. Contoh klausa bebas Ayah bekerja Kakak menyapu Nia menyanyi Arjuna bermain Nenek Kasimah menjahit Paman mendayung, Presiden berpidato Bu Guru mengajar, Gadis berjalan Mobil melaju Pesawat terbang mengudara Balon melayang b. Klausa Terikat Klausa terikat merupakan juga sebagai anak kalimat. Klausa terikat tidak memiliki kemungkinan menjadi sebuah kalimat karena seringkali tidak memiliki subjek maupun predikat. Klausa ini dapat ditandai dengan adanya penggunaan konjungsi dalam kalimatnya. Contoh klausa terikat Ayah pulang tadi siang Ibu pergi ke pasar Tokonya berada diantara dua rumah Kami berangkat menuju hotel dengan mobil Kakak Bila membujuk dengan permen agar Juna belajar Kami sudah berangkat sejak kemarin Arjuna menangis ketika Bunda tidur 2. Jenis Klausa Berdasarkan Fungsinya Sementara berdasarkan fungsinya, macam-macam klausa dibagi menjadi 5 macam, yakni fungsi pengisi subjek, fungsi sebagai predikat, fungsi sebagai objek, fungsi sebagai pelengkap, dan fungsi sebagai keterangan. a. Unsur Pengisi Fungsi Subjek Dalam bahasa Indonesia, unsur pengisi subjek biasanya adalah kata/frasa benda. Tetapi dapat juga diisi oleh kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan. Pada klausa ini, subjek menjadi sebuah frasa nominal. Kedudukan akan subjek mendahului predikat. Contoh1. Saya S belum memahami P penjelasan guru O Subjek kata benda2. Pengusaha kayu lapis itu S telah ditangkap P polisi O Subjek frasa benda b. Unsur Pengisi Fungsi Predikat Fungsi predikat dapat diisi dengan kategori kata benda, kata sifat, kata kerja, dan kata bilangan. Contoh1. Rapat pengurus koperasi S diadakan P bulan depan Ket.2. Anak Pak Lurah S hanya satu P3. Calon menantuku S seorang penulis P Baca Juga Kata Kerja Macam-Macam dan Contoh Penggunaannya c. Unsur Pengisi Fungsi Objek Unsur pengisi fungsi objek adalah kata/frasa benda. Jenis pengisi klausa fungsi objek berupa frasa nominal dan melengkapi verba transitif. Terdapat 2 macam objek, yaitu objek langsung dan tidak langsung. Objek langsung merupakan objek yang diketahui perbuatannya dengan langsung pada predikat verbal. Sementara itu objek tidak langsung merupakan objek sebagai penerima perbuatan di dalam predikat verbal. Contohnya sebagai berikut1. Indonesia S mengalami P krisis moneter O beberapa tahun silam Ket.2. Rendra S mengarang P puisi O d. Unsur Pengisi Fungsi Pelengkap Klausa pelengkap berwujud nomina, adjektiva, atau frasa adjektiva pada predikat verbal, serta frasa nominal. Biasanya pelengkap ini sering di salah artikan dengan menjadi objek. Perhatikan contoh di bawah ini1. Bibi saya P berjualan P sayur Pel. di pasar Ket.2. Anak Pak Haryono S bertambah P satu Pel.3. Semua siswa kelas enam S sedang belajar P berenang Pel. e. Unsur Pengisi Fungsi Keterangan Unsur pengisi keterangan dapat berupa kata keterangan, frasa depan, dan frasa benda. Keterangan fungsinya adalah untuk memperluas serta membatasi makna subjek ataupun predikat. Terdapat sejumlah jenis keterangan, seperti keterangan sebab, keterangan cara, keterangan alat, keterangan tempat, keterangan waktu, serta keterangan subjek, dan yang lain-lain. Contohnya sebagai berikut1. Cepat-cepat Ket. penjabret itu S menghilang P dari kerumunan orang Ket.2. Kemarin Ket. rombongan presiden S tiba P di Baghdad Ket.3. Daniel Sihite S menulis P dengan tangan kiri Ket. 3. Jenis Klausa Berdasarkan Kelengkapan Unsurnya Berdasarkan kelengkapan unsurnya, jenis klausa dibagai menjadi dua macam, yakni klausa lengkap dan tidak lengkap. a. Klausa Lengkap Klausa lengkap dapat dilihat dari kelengkapan sebuah unsur Subjek S dan Predikat P. Jika subjeknya di awal disebut Klausa Lengkap Susun biasa, jika Subjeknya berada di belakang Predikat maka disebut Klausa Lengkap Susun Balik Inversi. Contoh klausa lengkap Kami sedang bekerja Kami = subjek, sedang bekerja = predikat Ibu memasak Ibu = subjek, memasak = predikat Andi sekolah hari ini Andi = subjek, sekolah = predikat, hari ini = keterangan b. Klausa Tidak Lengkap Berkebalikan dengan klausa lengkap, klausa tidak lengkap dapat diamati dengan ketidaklengkapan unsur yang menyusunnya. Alias klausa ini hanya terdiri dari unsur predikat tanpa subjek. Contoh klausa tidak lengkap Terpaksa berhenti dari pekerjaannya Sudah pergi dari tadi siang Sedang membuat kue Baca Juga Kata Majemuk Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Lengkapnya 4. Jenis Klausa Berdasarkan Kata Negatifnya Macam macam klausa berdasarkan kata negatif ada 2 jenis klausa, yaitu klausa negatif dan klausa positif. a. Klausa Negatif Klausa negatif yaitu klausa yang punya kata negatif seperti “tidak”,”bukan”,”jangan”, jadi predikatnya itu bersifat negatif. Contoh klausa negatif Ibu belum pergi Ibu = subjek, belum pergi = predikat Bukan saya yang melakukannya saya = subjek, yang melakukan = predikat Karyawan belum menerima gaji bulan ini karyawan belum menerima = klausa negatif, karyawan = subjek, belum = predikat dan kata negatif. Kamu jangan mengganggu di yang sedang tertidur pulas! kamu jangan mengganggu = klausa negatif, kamu = subjek, jangan = predikat dan kata negatif. Mobil tidak dipakai oleh paman mobil tidak dipakai = klausa negatif, mobil = subjek, tidak = predikat dan kata negatif. b. Klausa Positif Klausa positif ialah klausa yang tidak memiliki kata negatif sehingga predikatnya bersifat positif. Contoh klausa positif Saya berhasil melakukannya saya = subjek, berhasil melakukannya = predikat Kami sudah menjadi anggota kami = subjek, menjadi anggota = predikat 5. Jenis Klausa Berdasarkan Unsur Yang Menjadi Predikat Berdasarkan unsur yang menjadi predikat, klausa dibagi menjadi 5 macam, diantaranya klausa verbal, klausa transitif, klausa nominal. a. Klausa Verbal Klausa verbal merupakan klausa yang predikatnya berkategori kata kerja. Jadi klausa verbal memiliki predikat yang berupa kata kerja. Contoh klausa verbal Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun petani = subjek, mengerjakan sawahnya = predikat, dengan tekun = keterangan Dengan rajin, bapak guru memeriksa karangan murid dengan rajin = keterangan, bapak guru = subjek, memeriksa karangan murid = predikat Mereka memancing di sungai mereka = subjek, memancing = predikat, di sungai = keterangan Kita menyanyi Bersama kita = subjek, menyanyi = predikat, Bersama = keterangan Sementara berdasarkan struktur internalnya, klausa verbal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu klausa transitif dan klausa intransitive. b. Klausa Transitif Klausa transitif adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang menghendaki hadirnya objek. Klausa transitif adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang mempunyai kapasitas memiliki satu atau lebih objek. Contoh klausa transitif Rudi mengagumi Yuli Rudi = subjek, mengagumi Yuli = predikat Ayah membelikan adik sepatu roda Ayah = subjek, membelikan adik sepatu roda = predikat Klausa verba transtif terdiri atas beberapa jenis, dimana jenis-jenis klausa tersebut antara lain Klausa Verba Transitif Aktif Klausa verba transitif aktif merupakan klausa verba yang subjeknya aktif sebagai pelaku, dan predikatnya dibubuhi dengan imbuhan me-, me-i, atau me-kan. Contoh klausa verba transitif aktif Dia menjilati es krim itu subjek dia, predikat menjilati, objek es krim itu Dia mengajukan surat lamaran kerja subjek dia, predikat mengajukan, objek surat lamaran Klausa Verba Transitif Pasif Klausa verba transitif pasif merupakan klausa verba yang subjeknya menjadi penderita dan predikatnya diberi imbuhan di-, ter-, atau ber-an. Selain diberi imbuhan, klausa ini juga bisa diawali dengan kata kena di awal predikatnya. Contoh klausa verba transitif pasif Dia ditipu orang itu subjek dia, predikat ditipu, objek orang itu Dia ditahan polisi subjek dia, predikat ditahan, objek polisi Dia kena tipu seseorang subjek dia, predikat kena tipu, objek seseorang Klausa Verba Transitif Medial Klausa verba transitif medial merupakan klausa yang subjeknya berperan sebagai pelaku sekaligus korban. Contoh klausa verba transitif medial Dia merenungi nasibnya sendiri subjek yang berperan sebagai pelaku sekaligus korban dia Aku menyalahkan diriku sendiri subjek yang berperan sebagai pelaku sekaligus korban aku Kami menertawakan kebodohan kami subjek yang berperan sebagai pelaku sekaligus korban kami Baca Juga Perbedaan Singkatan dan Akronim Penjelasan dan Contoh Lengkap Klausa Verba Transitif Resiprokal dan Reflektif Klausa verb transitif resiprokal atau reflektif merupakan klausa yang predikatnya menerangkan adanya hubungan saling membalas antara subjek dan predikat. Contoh klausa verba transitif transitif resiprokal atau reflektif a Aku bersalam-salaman dengan dia tadi pagi Predikat yang menyatakan hubungan saling balas antara subjek dan objek bersalam-salaman. Subjek dan objek aku, dia. b Mereka saling ejek dengan warga kampung sebelah Predikat yang menyatakan hubungan saling balas antara subjek dan objek saling ejek. Subjek dan objek mereka, warga kampung sebelah c. Klausa Nominal Klausa nominal merupakan klausa dimana predikatnya termasuk kata benda ataupun frasa nomina. Struktur utama klausa ini sendiri sama seperti klausa lainnya yaitu terdiri atas subjek dan juga klausa nominal Staf ahli bidang meteorologi staf ahli = subjek, bidang meteorologi = predikat. Pak Wawan seorang satpam Pak Wawan = subjek, seorang satpam = predikat. Berita dari media daring berita = subjek, bidang media daring = predikat. Mobil baru kakak Nodi mobil baru = subjek, kakak Nodi = predikat. Boneka koleksi Tika boneka = subjek, koleksi Tika = predikat. Bapak Ridwan Kamil seorang Gubernur Bapak Ridwan Kamil = subjek, seorang gubernur = predikat. Pak Andi seorang arsitektur Pak Andi = subjek, seorang arsitektur = predikat. d. Klausa Adjektiva Dalam jenis klausa adjectiva ini, predikat berkedudukan sebagai kata keadaan. Penyusunan klausa adjektival secara umum terdiri dari subjek yang berkategorikan nomina dan predikat yang berkategorikan adjektif. Contoh klausa adjetiva Harga baju itu sangat mahal. Harga baju itu = kata benda, sangat mahal = kata sifat Anak itu cerdas sekali. Anak itu = kata benda, cerdas sekali = kata sifat Hawa pagi ini dingin sekali Hawa pagi ini = kata benda, dingin sekali = kata sifat Bunga itu harum sekali Bunga itu = kata benda, harus sekali = kata sifat Budi lebih tinggi dari Andi Budi = kata benda, lebih tinggi = kata sifat. Bapak lebih tua dari Ibu bapak = kata benda, lebih tua = kata sifat. Adik lebih muda dari kakak adik = kata benda, lebih muda = kata sifat. Baca Juga 12 Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar dalam Buku / Karya Ilmiah e. Klausa Preporsisional Klausa preposisional adalah ketika sebuah kalimat predikatnya berupa preposisi atau kata depan. Seperti di, ke, dari, maupun sejenisnya. Cara penulisannya pun berbeda-beda, tergantung bagaimana konteks kalimat. Mengingat kata depan di, ke, dari apabila menyatakan tempat maka harus dipisah dengan kata di belakangnya. Sebaliknya untuk kata sambung yang berarti kata sifat/keterangan tidak perlu disambung. Contoh Ibu di kamar benar Ibu dikamar salah Ayah pergi ke kantor benar Ayah pergi kekantor salah Contoh klausa preporsisional David dari stadion David = subjek, dari = predikat dan kata depan, stadion = objek Panji dari losmen Panji = subjek, dari = predikat dan kata depan, losmen = objek Sekian ulasan lengkap seputar klausa, apakah kamu sudah paham? Semoga bermanfaat ya! Pertanyaan Seputar Klausa Klausa itu artinya apa?Klausa merupakan penggabungan kata yang terdiri atas subjek dan predikat. Apa contoh dari klausa?Contoh klausa lengkap Kami sedang bekerja Kami = subjek, sedang bekerja = predikatAndi sekolah hari ini Andi = subjek, sekolah = predikat, hari ini = keterangan Apa ciri-ciri klausa?Ciri-ciri klausa diantaranya memiliki satu jenis predikat, tidak memiliki intonasi akhir, bagian dari kalimat plural. angka 00. Setiap permulaan tahun, halaman daftar kendali dimulai kembali dengan angka 00. Berikut ini adalah contoh penomoran Gambar Contoh Penomoran Surat Keluar Jenis Surat Tingkat Keamanan surat jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ketangan yang tidak berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan negara. 1. Sangat Rahasia SR, tingkat keamanan isi surat dinas yang tertinggi, sangat erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatan baik pemerintah maupun negara. 2. Rahasia R, tingkat keamanan isi surat dinas yang berhubungan erat dengan keamanan dan keselamatan baik pemerintah maupun negara. 3. Konfidensial K, tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan pemerintah maupun negara. 4. Biasa B, tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang tidak termasuk dalam butir a sampai c, namun tidak berarti bahwa isi surat dinas tersebut dapat disampaikan kepada orang yang tidak berhak mengetahui. Sifat Surat Sifat Surat adalah tingkatan derajat surat yang menjelaskan tentang proses kecepatan proses penyampaian. 1. Sangat Segera atau Kilat, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu 1 hari. 2. Segera, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan disampaikan menurut yang diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan caraka atau kurir, batas waktu 2 x 24 jam. 3. Penting, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan disampaikan menurut yang diterima oleh bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan caraka atau kurir, batas waktu 3 x 24 jam. 4. Biasa, surat dinas harus diselesaikan, dikirim, dan disampaikan menurut yang diterima oleh bagian pengiriman sesuai dengan jadwal perjalanan caraka atau kurir dengan batas waktu 5 hari. Klasifikasi Klasifikasi kearsipan merupakan klasifikasi yang disusun berdasarkan masalah, dan mencerminkan fungsi dan kegiatan pelaksanaan tugas dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur klasififikasi yang diperinci secara desimal dengan mempergunakan tiga angka dasar dilengkapi dengan kode pembantu, kode wilayah dan singkatan nama SKPD. 1. Pola klasifikasi disusun secara berjenjang dengan mempergunakan prinsip perkembangan dari umum kepada khusus dalam hubungan masalah, didahului dengan tiga perincian dasar, masing-masing perincian pertama, kedua dan ketiga sebagai pola dasar yang berfungsi sebagai jembatan penolong dalam menemukan kode masalah yang tercantum dalam pola klasifikasi. 2. Sesuai dengan sifat desimal arsip dikelompokkan dalam 10 kelompok masalah, diberi kode 000 900 Dari 10 pokok masalah tersebut terlebih dahulu dibedakan antara tugas substantif pokok dan tugas fasilitatif penunjang dengan ketentuan bahwa a. Kode 100 600 merupakan kode tugas-tugas substantif. b. Kode 000, 700, 800 dan 900 merupakan kode tugas-tugas fasilitatif khusus. Kode 000 dapat menampung masalah-masalah fasilitatif di luar masalah pengawasan, kepegawaian dan keuangan. Disamping itu juga ditampung masalah-masalah yang berkaitan dengan kerumahtanggaan seperti protokol, urusan dalam dan masalah- masalah yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok lainnya yaitu Perjalanan Dinas, Peralatan, Lambang NegaraDaerah, tanda-tanda kehormatan dan sebagainya. c. Sepuluh kelompok masalah adalah sebagai berikut  000 Umum  100 Pemerintahan  200 Politik  300 Keamanan dan Ketertiban  400 Kesejahteraan  500 Perekonomian  600 Pekerjaan Umum dan Ketenagaan  700 Pengawasan  800 Kepegawaian  900 Keuangan Adapun fungsi dari kode masalah digunakan sebagai a. Alat pengenal masalah yang terdapat dalam arsip. b. Alat penentu letak arsip. c. Petunjuk urutan sistematis dari masalah-masalah arsip dan kartu kendali dalam file. 3. Kode Pembantu merupakan bentuk penyajian dari masalah tertentu yang merupakan aspek yang selalu timbul berkaitan dengan masalah lainnya, ditambah tiap kode yang memerlukan rincian lebih lanjut, untuk dapat memberikan dimensi ekstra pada arsip. Kode pembantu tersebut meliputi 01. Perencanaan 02. Penelitian 03. Pendidikan 04. Laporan 05. Panitia 06. Seminar, Lokakarya, Workshop 07. Statistik 08. Peraturan Perundang – undangan 09. ……….. 4. Kode wilayah kearsipan untuk Provinsi Jawa Timur adalah 35. Singkatan akronim nama atau nomenklatur SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ditetapkan Gubernur Jawa Timur. Pengolahan Naskah Dinas Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang dikelola sebagai bagian integral dari usaha pariwisata yang menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minuman dan fasilitas-fasilitas lainnya yang dikelola secara komersial sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata. Tanpa adanya hotel wisatawan tidak dapat menikmati liburan dengan menyenangkan. Hal ini disebabkan karena hotel menyediakan layanan menginap dan layanan lainnya yang dibutuhkan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat menginap dan makan orang yang sedang dalam perjalanan. Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 37/ tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel, menyebutkan bahwa pengertian hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara definisi dan pengertian hotel dari beberapa sumber buku Menurut Al Bataafi 2005, hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian/seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan pemerintah. Menurut Sulastiyono 2006, hotel adalah bagian integral dari usaha pariwisata yang menurut keputusan Menparpostel disebutkan sebagai usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yaitu kamar tidur atau kamar tamu, makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti; fasilitas olahraga, fasilitas laundry dan sebagainya. Menurut Sihite 2000, hotel adalah jenis akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minuman, serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk sementara waktu dan dikelola secara komersial. Menurut Lawson 1995, hotel adalah suatu bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, serta pelayanan lainnya untuk umum yang dikelola secara komersial terutama untuk para wisatawan. Menurut Agusnawar 2000, hotel adalah salah satu bentuk usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kepada para tamu hotel baik secara fisik, psikologi maupun keamanan selama tamu mempergunakan fasilitas atau menikmati pelayanan di Hotel Menurut Sulastiyono 2006, berdasarkan durasi lamanya waktu menginap, hotel dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Residential Hotel, yaitu hotel yang disediakan bagi para pengunjung yang menginap dalam jangka waktu yang cukup lama. Tetapi tidak bermaksud menginap. Umumnya terletak di kota, baik pusat maupun pinggir kota dan berfungsi sebagai penginapan bagi orang-orang yang belum mendapatkan perumahan di kota tersebut. Transietal Hotel, yaitu hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang mengadakan perjalanan dalam waktu relatif singkat. Pada umumnya jenis hotel ini terletak pada jalan jalan utama antar kota dan berfungsi sebagai terminal point. Tamu yang menginap umumnya sebentar saja, hanya sebagai Hotel, yaitu diperuntukkan bagi tamu yang sedang mengadakan wisata dan liburan. Hotel ini umumnya terletak di daerah rekreasi/wisata. Hotel jenis ini pada umumnya mengandalkan potensi alam berupa view yang indah untuk menarik Surat Keputusan Menteri Perhubungan berdasarkan tujuan dan tuntutan tamu yang ingin menginap, hotel dibagi menjadi empat jenis, yaitu Bussiness hotel, yaitu hotel yang bertujuan untuk melayani tamu yang memiliki kepentingan bisnis. Tourist hotel, yaitu hotel yang bertujuan melayani para tamu yang akan mengunjungi objek objek wisata. Sport hotel, yaitu hotel khusus bagi para tamu yang bertujuan untuk olahraga atau hotel, yaitu hotel yang memiliki fasilitas akomodasi yang disediakan bagi tamu yang bertujuan melakukan Al Bataafi 2005, berdasarkan lokasinya, hotel dibagi menjadi empat jenis, yaitu City Hotel, yaitu hotel yang lokasinya terletak di kawasan Hotel, yaitu hotel yang terletak di pinggir atau berdekatan dengan kota besar. Motel, yaitu hotel yang berlokasi di pinggir atau di sepanjang jalan raya yang berhubungan antar kota besar dan memiliki penyediaan fasilitas parkir terpisah. Resort hotel, yaitu hotel yang terletak di daerah wisata, baik pegunungan atau pantai. Jenis hotel ini umumnya dimanfaatkan oleh para wisatawan yang datang untuk wisata atau rekreasi. Beach Hotel, yaitu hotel yang terletak di kawasan tepi Hotel Menurut Bagyono 2007, berdasarkan luas dan jumlah kamar, hotel diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu Hotel Kecil small hotel, adalah hotel yang memiliki lebih dari 25 kamar atau kurang dari 100 Menengah above average hotel, adalah hotel yang memiliki lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300 Besar large hotel, adalah hotel yang memiliki lebih dari 300 menurut tarif kamar yang ditawarkan, hotel dibagi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu Economy class, adalah hotel yang memiliki tarif kamar kelas ekonomi harga kamar relatif murah. First class, adalah hotel dengan tarif kamar class, adalah hotel yang memiliki harga kamar sangat Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988 tentang usaha dan pengelolaan hotel, membagi klasifikasi hotel berdasarkan sistem bintang, yang diurutkan dari kelas yang terendah diberi bintang satu, sampai kelas tertinggi adalah hotel bintang lima. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah bintang yang diterima antara lain adalah Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan. Jumlah kamar yang tersedia. Bentuk pelayanan yang tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan karyawan. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti kolam renang lapangan tenis dan penjelasan untuk masing-masing klasifikasi hotel berdasarkan bintang satu sampai dengan bintang lima adalah sebagai berikuta. Hotel Bintang 1 Hotel bintang 1 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut Jumlah kamar standar minimal 15 kamar dan semua kamar dilengkapi kamar mandi di dalam. Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20 m2 untuk kamar double dan 18 m2 untuk kamar single. Ruang publik luas 3m2 x jumlah kamar tidur tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang makan > 30m2 dan bar. Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang Hotel Bintang 2 Hotel bintang 2 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut Jumlah kamar standar minimal 20 kamar termasuk minimal 1 suite room, 44 m2.Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 20m2 untuk kamar double dan 18 m2 untuk kamar single. Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang makan >75 m2 dan bar. Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga penukaran uang asing, postal service, dan antar Hotel Bintang 3 Hotel bintang 3 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut Jumlah kamar minimal 30 kamar termasuk minimal 2 suite room, 48 m2. Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 22 m2 untuk kamar single dan 26 m2 untuk kamar double. Ruang publik luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang makan >75m2 dan bar. Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, postal service dan antar Hotel Bintang 4 Hotel bintang 4 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut Jumlah kamar minimal 50 kamar termasuk minimal 3 suite room, 48 m2.Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 24 m2 untuk kamar single dan 28 m2 untuk kamar double. Ruang publik luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari kamar mandi, ruang makan > 100 m2 dan bar > 45 m2 .Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, postal service dan antar jemput. Fasilitas penunjang berupa ruang linen > 0,5 m2 x jumlah kamar, ruang laundry > 40 m2, dry cleaning > 20 m2, dapur > 60% dari seluruh luas lantai ruang makan. Fasilitas tambahan pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan, drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olah raga dan Hotel Bintang 5 Hotel bintang 5 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut Jumlah kamar minimal 100 kamar termasuk minimal 4 suite room, 58 m2.Ukuran kamar minimum termasuk kamar mandi 26 m2 untuk kamar single dan 52m2 untuk kamar double. Ruang public luas 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal terdiri dari lobi, ruang makan >135 m2 dan bar >75 m2.Pelayanan akomodasi yaitu berupa penitipan barang berharga, penukaran uang asing, postal service dan antar jemput. Fasilitas penunjang berupa ruang linen >0,5 m2 x jumlah kamar, ruang laundry >40 m2, dry cleaning >30 m2, dapur >60% dari seluruh luas lantai ruang makan.Fasilitas tambahan pertokoan, kantor biro perjalanan, maskapai perjalanan, drugstore, salon, function room, banquet hall, serta fasilitas olahraga dan sauna. Daftar PustakaKBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta Penerbitan dan Bataafi, Wisnu. 2005. House Keeping Departement, Floor and Publick Area. Bandung AlfabetaSulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung Richard. 2000. Tourism Industry Kepariwisataan. Surabaya F. 1995. Hotels & Resorts Planning, Design and Refurbishment. London The Architectural 2000. Operasional Tata Graha Hotel Hotel Housekeeping Operational. Jakarta Gramedia Pustaka UtamaBagyono. 2007. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung Alfabeta. Surat adalah alat komunikasi tertulis dalam sebuah kertas sebagai sarana informasi dan komunikasi kepada pihak lain baik atas nama pribadi atau instansi yang memiliki persyaratan khusus berupa notasi, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan. Surat dibutuhkan sebagai suatu sarana komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis. Dengan adanya surat maka seseorang, perusahaan atau organisasi diharapkan dapat menyampaikan informasi secara lengkap, sesuai dan dapat dipercaya. Berikut definisi dan pengertian surat dari beberapa sumber buku Menurut Suryani dkk 2015, surat adalah secarik kertas atau lebih yang berisi percakapan bahan komunikasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas nama pribadi maupun organisasi/lembaga/instansi. Menurut Sugiarto 2005, surat adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang memiliki persyaratan khusus yaitu penggunaan kertas, penggunaan model/bentuk, penggunaan kode dan notasi, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan. Menurut Barthos 2005, surat adalah alat komunikasi tertulis berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta. Menurut Marjo 2000, surat adalah alat komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu ke pada pihak yang lain. Menurut Finoza 2009, surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu. Menurut Suprapto 2004, pengertian surat dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu Ditinjau dari segi sifat isinya, surat adalah jenis karangan paparan karena di dalamnya si pengirim mengemukakan maksud dan tujuan atau menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Ditinjau dari wujud penuturannya, surat merupakan percakapan atau dialog yang tertulis dari suatu pihak pengirim kepada pihak penerima. Ditinjau dari fungsinya, surat adalah alat komunikasi/informasi antara si pengirim dan si penerima yang berwujud tulisan dalam kertas atau lainnya. Fungsi Surat Surat berfungsi sebagai alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain karena surat berfungsi mencerminkan citra atau wibawa pihak pengirim. Menurut Rizal 2003, fungsi surat adalah sebagai berikut Surat sebagai alat komunikasi tulis. Surat sebagai tanda bukti, hitam diatas putih. Surat sebagai alat dokumentasi. Surat sebagai bukti historis. Surat sebagai alat pengingat. Surat sebagai pedoman untuk bertindak mengambil keputusan. Surat sebagai keterangan keamanan. Surat sebagai duta atau wakil organisasi. Surat sebagai alat mempermudah bagian tata usaha atau kearsipan. Sedangkan menurut Yatimah 2009, secara khusus surat memiliki fungsi berikut Duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicara. Oleh karena itu, isi surat merupakan gambaran mentalitas pengirimnya. Alat pengingat atau berfikir karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat lagi jika diperlukan. Pedoman untuk bertindak, seperti surat keputusan atau surat instruksi. Bukti tertulis yang autentik terutama surat-surat perjanjian. Dokumen historis sejarah, misalnya surat-surat perubahan suatu instansi, yuridis, dan administratif. Alat untuk menjamin keamanan, misalnya surat keterangan jalan. Syarat dan Prinsip Surat Menurut Sedarmayanti 2001, surat yang baik harus obyektif bukan subjektif, sistematis dalam susunan isi suratnya, singkat, jelas kepada siapa, dari mana, tentang apa, isinya lengkap, sopan, wujud fisik yang menarik. Dalam penggunaan media kertas harus yang tepat dari segi ukuran, jenis dan warna sesuai dengan surat yang akan ditulis, bentuk surat pun yang standar menggunakan gaya bahasa sopan dan hormat yang jelas tidak menimbulkan penafsiran makna yang berbeda dan lugas yaitu bahasa yang sederhana tidak bertele-tele sehingga mudah dipahami. Menurut Ramelan 2005, syarat surat yang baik adalah sebagai berikut Bentuk surat harus sesuai dengan isi. Bahasa yang digunakan tidak boleh kasar atau tidak menyinggung perasaan dan tetap menjaga sopan santun. Kalimat dalam surat harus memenuhi kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia yang benar. Isi surat tidak bertele-tele bahasa yang efisien, efektif dan lugas tetapi sopan, jauh lebih mudah dipahami dan lebih mengesankan. Surat ditulis dalam bentuk yang menarik dan tersusun sesuai dengan peraturan, untuk itu penulis harus memahami berbagai bentuk surat yang digunakan. Penggunaan singkatan kata yang umum dipakai dalam surat menyurat. Penggunaan tanda baca dan huruf besar pada tempatnya. Menarik wujud dan fisiknya mutu kertas, bentuk surat, ketikan, dsb. Menurut Moekijat 2002, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun surat yang baik sesuai dengan syarat-syarat yang disebutkan di atas, yaitu Keringkasan Conciseness. Ini berarti bahwa surat harus pendek. Usahakan untuk menggunakan jumlah kata yang paling sedikit untuk menyatakan arti yang ingin disampaikan. Kejelasan Clarity. Surat harus jelas, tidak bermakna ganda. Apabila pembaca dapat mengatakan "Apakah yang dimaksudkan dengan ini atau itu?", maka surat tersebut kurang jelas. Kesederhanaan Simplicity. Surat adalah suatu alat untuk mengadakan komunikasi dengan orang lain mengenai suatu masalah perusahaan. Kata-kata yang sederhana akan memberikan arti yang lebih jelas ketimbang kata-kata yang panjang dan sulit. Kesopanan Courtesy. Penyusunan kalimat yang bijaksana, suatu pendekatan yang menyenangkan, dan penulisan yang lancar membentuk nada surat. Jenis-jenis Surat Menurut Suryani dkk 2015, surat dapat digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan kategorinya, yaitu a. Jenis surat berdasarkan wujudnya Kartu Pos, yaitu surat yang ditulis pada selembar kertas sejenis karton yang berukuran 15 x 10 cm. Warkat Pos, yaitu surat yang ditulis pada sehelai kertas yang didesain sedemikian rupa sehingga isi surat tidak dapat dibaca orang lain seperti layaknya surat yang bersampul. Warkatpos dikeluarkan oleh PN POSTEL. Surat bersampul, yaitu surat yang ditulis pada secarik kertas biasanya kertas dengan ukuran A4 yang dimasukkan dalam sampul surat/amplop. Adapun ukuran sampul surat ada berukuran kecil berukuran 10 x 15 cm dan sampul panjang berukuran 10 x 24 cm. Memorandum Memo dan Nota, yaitu surat-menyurat yang digunakan dikalangan internal suatu kantor. Memo dan nota merupakan surat yang isinya pokok-pokok masalah yang ditulis secara singkat. b. Jenis surat berdasarkan tujuan atau isinya Surat pemberitahuan, yaitu surat yang isinya memberitahukan sesuatu informasi agar diketahui oleh penerima surat. Surat perintah, yaitu surat yang isinya memerintahkan suatu hal untuk dilaksanakan oleh penerima surat. Surat permintaan/permohonan, yaitu surat yang isinya suatu permintaan atau permohonan sesuatu dari penulis surat kepada penerima surat. Permintaan atau permohonan itu dapat berupa suatu barang, melaksanakan sesuatu, atau tidak melaksanakan sesuatu. Surat teguran/peringatan, yaitu surat yang isinya mengingatkan atau menegur atas suatu tindakan yang dilakukan oleh penerima surat. Surat panggilan, yaitu surat yang isinya tentang suatu harapan atau keinginan atau perintah agar penerima surat melaksanakan apa yang diharapkan, diinginkan atau diperintahkan dari penulis surat kepada penerima surat. Surat pengantar, yaitu surat yang isinya menjelaskan atau tentang sesuatu yang harus dilakukan atau diteruskan yang oleh penerima surat atas surat/lembar petunjuk yang dikirimkan bersamanya. Surat keputusan, yaitu surat yang isinya memutuskan atau memerintahkan seperti yang tertulis dalam surat yang dikirim kepada penerima surat lihat surat bentuk khusus. c. Jenis surat berdasarkan isi atau kepentingannya Surat niaga atau bisnis, yaitu surat yang digunakan sebagai alat komunikasi persoalan bisnis dikalangan pengusaha atau badan-badan usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya. Surat dinas, yaitu surat yang digunakan di lingkungan pemerintahan atau dinas-dinas pemerintahan sebagai alat komunikasi dalam menjalankan kegiatan kedinasan. Surat sosial, yaitu surat yang digunakan oleh lembaga/badan sosial sebagai alat komunikasi dalam menjalankan aktivitasnya yang bersifat non profit. Surat bentuk lain, yaitu surat yang dapat digunakan secara cepat untuk suatu kepentingan yang mendadak atau harus dilaksanakan secara gerak cepat. Surat pribadi atau personal, yaitu surat yang digunakan sebagai alat komunikasi diantara keluarga atau kerabat. Isi surat pribadi adalah tentang kekeluargaan dan persahabatan. d. Jenis surat berdasarkan keamanan isinya Surat sangat rahasia, yaitu surat atau dokumen yang diberi tanda RHS dan pada umumnya kode ini digunakan dalam lingkungan bisnis/organisasi/lembaga/perorangan. Surat rahasia atau sering disebut surat konfidensial, yaitu surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain selain yang namanya atau jabatannya disebutkan pada alamat surat tersebut. Surat biasa, yaitu surat pada umumnya yang dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Pos, Warkat Pos atau surat tertutup yang dimasukkan ke dalam sampul atau cara lain. Apabila isinya dibaca orang lain tidak akan menimbulkan suatu akibat buruk atau merugikan yang bersangkutan atau organisasi/pejabat yang bersangkutan. e. Jenis surat berdasarkan urgensi pengiriman/penyelesaiannya Surat Sangat Segera atau kilat, yaitu surat yang harus dikirim dan secepatnya harus diketahui oleh penerima surat dan mendapat tanggapan atas isi surat dengan secepat mungkin. Surat Segera, yaitu surat yang perlu mendapat tanggapan dari penerima surat atas isinya sesegera mungkin ditindaklanjuti. Surat Biasa, yaitu surat yang isinya maupun cara pengirimannya tidak memerlukan cara secepatnya, tetapi sesuai urutan penyelesaian berdasarkan jadwal aktivitasnya. Daftar Pustaka Suryani, dkk. 2015. Korespondensi Bahasa Indonesia. Yogyakarta Graha Ilmu. Sugiarto, Agus. 2005. Korespondensi Bisnis. Yogyakarta Gaya Media. Barthos, Basir. 2005. Manajemen Kearsipan. Jakarta Bumi Aksara Marjo, 2000. Surat-surat Lengkap. Jakarta Setia Kawan. Finoza, Lamuddin. 2009. Aneka Surat Sekretaris dan Surat Bisnis Indonesia. Jakarta Diksi Insan Mulia. Suprapto. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga Jakarta Rizal, Yose. 2003. Komponen-komponen Dasar Korespondensi. Jakarta Aneka Ilmu. Yatimah, Durotul. 2009. Kesekretariatan Modern dan Administrasi Perkantoran. BandungPustaka Setia. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung Mandar Maju. Ramelan. 2005. Panduan Lengkap Menulis Surat Bisnis Modern. Jakarta PPM. Moekijat. 2002. Manajemen Kearsipan. Bandung Rineka Cipta.

apa yang dimaksud dengan klasifikasi surat